Semarak Maulid di Telaga, Merajut Spirit Religius dan Budaya Gorontalo

By Mohammad Rashya 05 Sep 2025, 11:09:06 WIB Berita Terkini
Semarak Maulid di Telaga, Merajut Spirit Religius dan Budaya Gorontalo

Telaga Biru, 04 September 2025 – Malam itu, Masjid Ar-Rahman Desa Bulila tampak bercahaya. Lantunan shalawat bergema, menambah syahdu suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447H/2025M tingkat Kecamatan Telaga. Serda Hadi Setyono hadir mewakili Danramil 1315-01/Telaga, menyatu bersama jamaah di bawah tema “Semarak Tolangga Menuju Restorasi Budaya Gorontalo”.

Peringatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum yang mempertemukan nilai religius dan budaya. Koramil sendiri memiliki peran penting di balik layar: menyiapkan kekuatan pertahanan, membina masyarakat, hingga menjaga stabilitas keamanan. Kehadiran Babinsa dalam kegiatan keagamaan seperti ini adalah wujud nyata pembinaan teritorial.

Kehangatan semakin terasa dengan hadirnya jajaran tokoh masyarakat. Camat Telaga Jamaludin S. Bobihu, Ketua PHBI Hi. Drs. Abbas Thalib, Kepala KUA Hasyrul M. Ismail, Kapolsek Telaga Iptu Fredy Eksan, para kepala desa, Imam Wilayah Daud Harun Ui, hingga Bate Kecamatan H. Junus Kadir, turut duduk berdampingan dengan jamaah. Sebuah gambaran indah persatuan lintas elemen.

Tema Semarak Tolangga menjadi simbol penting. Ia mengingatkan masyarakat Gorontalo untuk kembali pada akar budaya, tanpa meninggalkan nilai-nilai keimanan. Perpaduan antara iman dan tradisi inilah yang menjadikan Maulid di Telaga memiliki kekhasan tersendiri.

Kegiatan ini bisa berjalan karena adanya kesadaran kolektif. Masyarakat percaya bahwa memperingati Maulid Nabi bukan hanya kewajiban spiritual, tetapi juga sarana menjaga harmoni sosial. Dari sinilah lahir gagasan mengaitkan Maulid dengan semangat restorasi budaya.

Dzikir, doa bersama, serta tausiyah mengalir sepanjang acara. Lebih dari itu, Maulid menjadi ruang interaksi, wadah silaturahmi, dan media pembelajaran yang mempererat kebersamaan seluruh lapisan masyarakat.

Akhirnya, peringatan Maulid di Masjid Ar-Rahman bukan hanya perayaan kelahiran Rasulullah. Ia menjadi titik temu antara agama, budaya, dan persatuan masyarakat. Serda Hadi Setyono menutup kehadirannya dengan penuh syukur, melihat seluruh rangkaian berjalan aman, tertib, dan lancar hingga pukul 21.30 Wita.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment